desir angin malam yang dingin terasa menusuk sampai ketulang belulangku,ku kancingkangkan retsleting jaketku rapat rapat untuk sekedar menghangatkan tubuhku.Ditengah hirup pikuk serta lalang lalang orang di pasar ini,tiba tiba pandanganku tertuju pada sosok seorang wanita paruh baya yang sedang mendorong gerobak kecil untuk mengangkut ember air baru diambilnya disungai yang berjarak cukup jauh dari pasar.
dengan sedikit penasaran aku terus memperhatikan perempuan tua itu,perempuan itu berhenti tepat didepan lapak yang dipenuhi karung berisi wortel yang baru saja diturunkan dari mobil,dengan sigap perempuan itumengangkut ember air dari dalam gerobak kecilnya lalu dituangkannya kedalam baskom penampungan yang ada dilapak itu,rasa penasaranku makin bertambah lalu kucoba memprhatikan perempuan itu dari jarak yang cukup dekat,tanpa sadar kalau aktivitasnya aku perhatikan perempuan paruh baya itu lalu menyeret satu karung wortel yang berada tak jauh dari lapaknya kemudian dengan sigap permpuan itu membuka tali temali yang mengikat karung itu,kemudian wortel wortel yang masih kotor berlumuran tanah itu dia masukkan kedalam baskom penampungan yang sdh disiapkannya tadi.
seolah olah tak merasakan hawa malam yang dingin perempuan itu asyik mencuci satu persatu wortel wortel itu,dengan menggunakan sikat berbulu plastik,tangannya cekatan sekali mencuci satu persatu wortel wortel itukurang dari seperempat jam satu karung wortel itupun habis dicucinya,setelah memisahkan wortel yang sudah dicucinya itu,perempuan itu mengambil satu karung yang lainnya untuk dicucinya lagi.
rasa penasaranku terjawab sudah ternyata permpuan paruh baya itubekerja sebagai pencuci wortel dengan bayaran perkarung,aku menggelengkan kepala melihat kegigihan dan semangat yang ditunjukkan perempuan itu,kunyalakan sebatang rokok kuhisap lalu kuhembuskan kuat kuat........
tak terasa malam pun semakin larut,tapi dipasar induk jakabaring yang terletak dikota palembang ini semakin ramai oleh pekerja,penjual ataupun pembeli berlalu lalang dengan kesibukan mereka masing masing.
perhatianku kembali pada perempuan paruh baya itu,sesekali kulihat perempuan itu menyeka air yang mengalir didahinya entah itu keringat atau percikan air cucian wortel...........
tak terasa sudah empat karung wortel habis dicucinya "hebaaaaat" gumamku dalam hati,dimana perempuan sebayanya bekerja mengurus rumah tangganya saja dan saat ini lelap dengan tidurnya,perempuan itusibuk dengan aktivitasnya sebagai seorang pencuci wortel dipasar induk jakabaring,sungguh semangat dan kegigihannya sangat menginspirasiku akan hidup yang keras namun harus tetap dijalanidengan penuh keikhlasan,apapun bidang pekerjaan kita ,berapapun penghasilan kita,selayaknya kita mensyukurinya karena sebatas itulah kemampuan kita,jangan mengeluh apalagi menyesali diri,karena hal itu akan menkerdilkan diri kita sendiri akan indahnya keadilan tuhan.
dengan sedikit penasaran aku terus memperhatikan perempuan tua itu,perempuan itu berhenti tepat didepan lapak yang dipenuhi karung berisi wortel yang baru saja diturunkan dari mobil,dengan sigap perempuan itumengangkut ember air dari dalam gerobak kecilnya lalu dituangkannya kedalam baskom penampungan yang ada dilapak itu,rasa penasaranku makin bertambah lalu kucoba memprhatikan perempuan itu dari jarak yang cukup dekat,tanpa sadar kalau aktivitasnya aku perhatikan perempuan paruh baya itu lalu menyeret satu karung wortel yang berada tak jauh dari lapaknya kemudian dengan sigap permpuan itu membuka tali temali yang mengikat karung itu,kemudian wortel wortel yang masih kotor berlumuran tanah itu dia masukkan kedalam baskom penampungan yang sdh disiapkannya tadi.
seolah olah tak merasakan hawa malam yang dingin perempuan itu asyik mencuci satu persatu wortel wortel itu,dengan menggunakan sikat berbulu plastik,tangannya cekatan sekali mencuci satu persatu wortel wortel itukurang dari seperempat jam satu karung wortel itupun habis dicucinya,setelah memisahkan wortel yang sudah dicucinya itu,perempuan itu mengambil satu karung yang lainnya untuk dicucinya lagi.
rasa penasaranku terjawab sudah ternyata permpuan paruh baya itubekerja sebagai pencuci wortel dengan bayaran perkarung,aku menggelengkan kepala melihat kegigihan dan semangat yang ditunjukkan perempuan itu,kunyalakan sebatang rokok kuhisap lalu kuhembuskan kuat kuat........
tak terasa malam pun semakin larut,tapi dipasar induk jakabaring yang terletak dikota palembang ini semakin ramai oleh pekerja,penjual ataupun pembeli berlalu lalang dengan kesibukan mereka masing masing.
perhatianku kembali pada perempuan paruh baya itu,sesekali kulihat perempuan itu menyeka air yang mengalir didahinya entah itu keringat atau percikan air cucian wortel...........
tak terasa sudah empat karung wortel habis dicucinya "hebaaaaat" gumamku dalam hati,dimana perempuan sebayanya bekerja mengurus rumah tangganya saja dan saat ini lelap dengan tidurnya,perempuan itusibuk dengan aktivitasnya sebagai seorang pencuci wortel dipasar induk jakabaring,sungguh semangat dan kegigihannya sangat menginspirasiku akan hidup yang keras namun harus tetap dijalanidengan penuh keikhlasan,apapun bidang pekerjaan kita ,berapapun penghasilan kita,selayaknya kita mensyukurinya karena sebatas itulah kemampuan kita,jangan mengeluh apalagi menyesali diri,karena hal itu akan menkerdilkan diri kita sendiri akan indahnya keadilan tuhan.
Tag :
kisah inspiratif
0 Komentar untuk "Kisah Tukang Cuci Wortel dipasar pagi"