Pagi itu cuaca mendung sama sekali tak ada cahaya sang mentari seakan tak mampu menembus awan awan hitam pekat yang menggelantung dilangit siap menumpahkan hujannya,pandanganku menatap kosong dari balik jendela kamarku sembari melipat kertas membentuk sebuah pesawat setelah selesai kulemparkan keluar jendela pesawat kertas itu melayang tak tentu arah sebelum akhirnya jatuh dipekarangan rumahku
,hujan pun turun dengan lebatnya disertai hembusan angin yang cukup kencang menerbangkan apa saja yang dilewatinya tak terkecuali hordeng jendelaku yang melayang layang diterpa angin dengan sedikit sungkan aku beranjak dari jendela seraya menutupnya,kurebahkan tubuh ku ditempat tidurku,kali ini mataku kuarahkan kelangit langit plafon kamarku yang diatasnya tergantung ratusan pesawat kertas yang sengaja ku gantungkan disana,terlintas bayangan peristiwa yang mengerikan yang menimpaku setahun yang lalu
Saat itu kami melakukan penerbangan menuju kalimantan awalnya semua berjalan lancar sebelum akhirnya salah satu mesin pesawat mati kepanikan mulai tampak diantara kami pramugari pesawat memhimbau agar seluruh penumpang tetap tenang dan mengencangkan sabuk pengaman pesawat semakin oleng terasa sekali pesawat kami itu menukik tajam kebawah semua sudah tak terkendali semua penumpang menjerit sejadi jadinya sembari berteriak sebelum akhirnya benturan keras mengheningkan semuanya........
Aaakgh....aku menjerit tertahan menahan rasa sakit disekujur tubuhku,perlahan kubuka mataku samar samar kulihat rimbunnya pepohonan hutan belantara yang aku sendiri tak tahu sedang berada dimana,aku berusaha bangkit namun tak kuasa sekujur tubuhku terasa sangat sakit terutama kedua kakiku sama sekali tak bisa kugerakkan,aku menyeret tubuhku kearah batang pohon yang cukup besar dengan susah payah aku berusaha menyenderkan tubuh ku kepohon tersebut,betapa terkejutnya aku melihat pemandangan disekelilingku sungguh sangat mengerikan dengan jarak kurang lebih seratus meteran dari posisiku berhamburan jenasah dan serpihan pesawat dengan kondisi yang sangat tragis,aku berteriak minta tolong sekuat kuatnya sampai akhir nya semuanya menjadi gelap........
Saat aku tersadar aku sudah berada disalah satu ruangan yang aku perkirakan kamar rumah sakit,beberapa orang bergegas menghampiriku saat melihat aku sudah siuman"aku dimana sekarang"tanyaku bingung" kamu dirumah sakit" jawab salah seorang yang menghampiriku"apa yang sudah terjadi"tanyaku lagi masih dalam kebingungan"keajaiban sudah terjadi padamu,cuma kamu satu satunya orang yang selamat dari kecelakaan itu" jawab seseorang yang lainnya lagi,aku berusaha mengingat ngingat lagi peristiwa yang menimpaku tiba tiba terlintas bayangan bayangan yang mengerikan yang kulihat dihutan itu,serentak aku menjerit dan memberontak terlebih saat aku menyadari kalau kedua kakiku mengalami lumpuh total dan sebagian tubuhku mengalami luka bakar yang cukup serius.
Setelah beberapa bulan aku menjalani perawatan yang intensif,akhirnya aku dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit keluargaku menyambut haru kedatanganku mereka memeluk dan menciumiku sambil tak henti henti mengucap rasa syukur pada yang maha kuasa atas keajaibannya yang telah menyelamatkanku dari maut pada kecelakaan pesawat yang kutumpangi itu,walaupun kondisiku sekarang harus menggunakan kursi roda karena kedua kakiku mengalami kelumpuhan permanen.
Tak terasa sudah hampir setahun tragedi itu terjadi berangsur angsur aku sudah bisa menghilangkan trauma itu dan aku hanya bisa mengambil hikmah dari kejadian itu untuk aku lebih bisa menghargai hidupku,karena hidupku masih panjang dan masih banyak hal yang bisa kuperbuat walau dengan kondisi ku seperti sekarang ini.
Akhir cerita dengan berbekal modal seadanya aku membuka usaha sebuah toko yang menjual macam macam miniatur pesawat terbang yang alhamdulillah sampai saat ini maampu berkembang dan banyak diminati oleh pengunjung,aku yakin setiap allah memberikan ujian pada hambanya pasti tidak melebihi batas kemampuan hambanya yang akhirnya akan indah pada waktunya.
,hujan pun turun dengan lebatnya disertai hembusan angin yang cukup kencang menerbangkan apa saja yang dilewatinya tak terkecuali hordeng jendelaku yang melayang layang diterpa angin dengan sedikit sungkan aku beranjak dari jendela seraya menutupnya,kurebahkan tubuh ku ditempat tidurku,kali ini mataku kuarahkan kelangit langit plafon kamarku yang diatasnya tergantung ratusan pesawat kertas yang sengaja ku gantungkan disana,terlintas bayangan peristiwa yang mengerikan yang menimpaku setahun yang lalu
Saat itu kami melakukan penerbangan menuju kalimantan awalnya semua berjalan lancar sebelum akhirnya salah satu mesin pesawat mati kepanikan mulai tampak diantara kami pramugari pesawat memhimbau agar seluruh penumpang tetap tenang dan mengencangkan sabuk pengaman pesawat semakin oleng terasa sekali pesawat kami itu menukik tajam kebawah semua sudah tak terkendali semua penumpang menjerit sejadi jadinya sembari berteriak sebelum akhirnya benturan keras mengheningkan semuanya........
Aaakgh....aku menjerit tertahan menahan rasa sakit disekujur tubuhku,perlahan kubuka mataku samar samar kulihat rimbunnya pepohonan hutan belantara yang aku sendiri tak tahu sedang berada dimana,aku berusaha bangkit namun tak kuasa sekujur tubuhku terasa sangat sakit terutama kedua kakiku sama sekali tak bisa kugerakkan,aku menyeret tubuhku kearah batang pohon yang cukup besar dengan susah payah aku berusaha menyenderkan tubuh ku kepohon tersebut,betapa terkejutnya aku melihat pemandangan disekelilingku sungguh sangat mengerikan dengan jarak kurang lebih seratus meteran dari posisiku berhamburan jenasah dan serpihan pesawat dengan kondisi yang sangat tragis,aku berteriak minta tolong sekuat kuatnya sampai akhir nya semuanya menjadi gelap........
Saat aku tersadar aku sudah berada disalah satu ruangan yang aku perkirakan kamar rumah sakit,beberapa orang bergegas menghampiriku saat melihat aku sudah siuman"aku dimana sekarang"tanyaku bingung" kamu dirumah sakit" jawab salah seorang yang menghampiriku"apa yang sudah terjadi"tanyaku lagi masih dalam kebingungan"keajaiban sudah terjadi padamu,cuma kamu satu satunya orang yang selamat dari kecelakaan itu" jawab seseorang yang lainnya lagi,aku berusaha mengingat ngingat lagi peristiwa yang menimpaku tiba tiba terlintas bayangan bayangan yang mengerikan yang kulihat dihutan itu,serentak aku menjerit dan memberontak terlebih saat aku menyadari kalau kedua kakiku mengalami lumpuh total dan sebagian tubuhku mengalami luka bakar yang cukup serius.
Setelah beberapa bulan aku menjalani perawatan yang intensif,akhirnya aku dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit keluargaku menyambut haru kedatanganku mereka memeluk dan menciumiku sambil tak henti henti mengucap rasa syukur pada yang maha kuasa atas keajaibannya yang telah menyelamatkanku dari maut pada kecelakaan pesawat yang kutumpangi itu,walaupun kondisiku sekarang harus menggunakan kursi roda karena kedua kakiku mengalami kelumpuhan permanen.
Tak terasa sudah hampir setahun tragedi itu terjadi berangsur angsur aku sudah bisa menghilangkan trauma itu dan aku hanya bisa mengambil hikmah dari kejadian itu untuk aku lebih bisa menghargai hidupku,karena hidupku masih panjang dan masih banyak hal yang bisa kuperbuat walau dengan kondisi ku seperti sekarang ini.
Akhir cerita dengan berbekal modal seadanya aku membuka usaha sebuah toko yang menjual macam macam miniatur pesawat terbang yang alhamdulillah sampai saat ini maampu berkembang dan banyak diminati oleh pengunjung,aku yakin setiap allah memberikan ujian pada hambanya pasti tidak melebihi batas kemampuan hambanya yang akhirnya akan indah pada waktunya.
Tag :
cerita fiksi
0 Komentar untuk "ilusi pesawat kertas"