Kalau berbicara tentang kasih sayang orang tua, kita biasanya akan lebih membahas kasih sayang ibu
daripada kasih sayang Ayah. Memang kasih sayang Ibu tak tertandingi.
Bagaimana dengan kasih sayang Ayah? semoga cerita berikut ini bisa
memberi sedikit gambaran tentang kasih sayang Ayah kita.
Mungkin dulu sewaktu kita kecil, Ibu-lah
yang lebih sering mengajak kita bermain atau mengantar sekolah. Tapi tahukah
kita, bahwa setiap Ayah pulang kerja dan dengan wajah lelah, Ayah selalu
menanyakan pada Ibu tentang keadaan kita dan apa yang kita lakukan
seharian?
Pada saat kita masih seorang anak kecil, Ayah senantiasa mengajari kta hal hal yang belum kita ketahui,bahkan saat ayah bermain bersama kita diwaktu senggangnya ayah rela menjadi kuda kudaan kita tertawa dan bercanda bersama kita, ketika permintaan kita bukan lagi sekedar meminta mainan baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa membelikan yang kamu inginkan, tahukah kita bahwa pada saat itu Ayah merasa sangat sedih karena telah gagal membuat anaknya tersenyum......
Saat kita sakit, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit
membentak dengan berkata :“Sudah ayah bilang! kamu jangan jajan sembarangan!”. Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan
lembut. Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu. Ketika kita sudah beranjak remaja, Kita
mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah
bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”. Tahukah kita, bahwa Ayah
melakukan itu untuk menjaga kita? Karena bagi Ayah, kita sangat luar biasa
berharga.
Setelah itu kita marah pada Ayah, dan
masuk ke kamar sambil membanting pintu. Dan yang datang mengetok pintu
dan membujuk kita agar tidak marah adalah Ibu.
Tahukah kita, bahwa saat itu Ayah
memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa Ayah sangat
ingin mengikuti keinginan kita. Tapi lagi-lagi, dia harus menjaga kita.
Ketika kita menjadi dewasa. Dan kita harus pergi kuliah dikota lain. Ayah harus melepas kita.
Tahukah kita bahwa badan Ayah terasa
kaku untuk memeluk kita? Ayah hanya tersenyum sambil memberi sedikit
nasehat, dan menyuruh kita untuk berhati-hati. Padahal Ayah ingin sekali
menangis seperti Ibu dan memeluk kita erat-erat.
Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundak kita berkata “Jaga dirimu baik-baik”.
Ayah melakukan itu semua agar kita menjadi anak yang kuat,yang tidak medah menyerah pada keadaan.
Mungkin Ibu lebih sering menelepon untuk
menanyakan keadaan kita, tapi tahukah kita, jika ternyata Ayah lah yang
mengingatkan Ibu untuk menelpon kita ?
Disaat kita butuh uang untuk membiayai uang semester dan biaya kehidupan kita, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah.
Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Saatnya kita diwisuda sebagai seorang
sarjana. Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “ anak
kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi
seseorang”
Sampai suatu saat, ayah sudah sangat renta,keriput diwajahnya menutupi kewibawaannya tubuhnya yang dulu kekar dan gagah telah berubah menjadi peot dan bertopang tongkat unttuk menahan tubuhnya agar tetap dapat berdiri,ayah masih mencoba untuk membahagiakan kita dengan segala larangana larangannya seolah olah kita masih anak kecilnya yang lucu,disaat itu ayah masih ingin melihat kita menjadi seseorang yang mempunyai kepribadian yang baik ditengah tengah kesuksesan yang telah kita raih.
Sungguh kasih sayang ayah tiada terperih,panas hujan ia lalui ia rela bermandi keringat demi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya,terkadang saat sakitpun tidak dirasakannya demi kita anak anaknya.
Dan akhirnya….saat ayah melihat kita duduk bersanding dipelaminan bersama pasangan kita,ayah pun tersenyum bangga pada kita karena ayah sudah merasa bahwa kita sudah bukan anak kecilnya lagi..........
Semoga ilustrasi di atas memberi gambaran tentang kasih sayang ayah kita. Serta menambah semangat untuk berbakti kepada orang tua dan membalas kasih sayang Ayah kita.
Tag :
cerita motivasi
0 Komentar untuk "Kasih Sayang Ayah Sepanjang Masa"